Rabu, 27 Januari 2010

NUTRISI PAKAN TERNAK DAN LINGKUNGAN BAGI RUMINANSIA

NUTRISI
Pengetahuan tentang bahan-bahan pakan dan pakan yang siap diberikan kepada ternak dianggap belum cukup sebelum mengetahui kandungan-kandungan nutrisi yang ada di dalamnya. Setiap bahan pakan ternak, baik yang sengaja diberikan atau diperoleh semdiri, mengandung unsur-unsur nutrisi yang konsentrasinya sanagt bervariasi., tergantung pada jenis, macam, dan keadaan bahan pakan tersebut yang secara kompak akan mempengaruhi tekstur dan strukturnya.
Unsur-unsur nutrisi yang terkandung dalam bahan pakan secara umum terdiri atas air, mineral, protein, lemak, karbhidrat, dan vitamin. Setelah dikonsumsi oleh ternak, setiap unsur nutrisi berperan sesuai dengan fungsinya terhadap tubuh ternakuntuk mempertahankan hidup dan berproduksi secara normal.
Bahan pakan digolongkan berdasarkan keadaan fisik dan karakternya, bahan pakan ternak ruminansia digolongkan sebagai berikut:
a. Hijauan Segar
Hijauan segar adalah semua bahan pakan yang diberikan kepada ternak dalam bentuk sega, baik yang dipotong terlebih dahulu (oleh manusia) maupun tidak (disenggut langsung oleh ternak). Hijauan segar pada umumnya terdiri atas daun-daunan yang terdiri atas rumput-rumputan, tanaman biji-bijian, atau jenis legium (kacang-kacangan).
Hijauan banyak mengandung karbohidrat dalam bentuk gula sederhana, pati, fruktosan yang sangat berperan dalam menghasilkan energy. Kandungan berkisar antara 1%-3% dari bahan keringnya. Rumput-rumputan mengandung karbohidrat lebih tinggi daripada legium (terutama kandungan selulosenya).sedangkan legium mengandung lebih banyak pectin dengan rumput, yakni:
Rumput : Selulose 15%-30%; Hermiselulose 10%-20%; Pectin 1%-2%.
Legium : Selulose 6%-13%; Hermiselulose 4%-10%; Pectin 4%-8%.
Meskipun begitu, dalam kandungan protei dan mineral (terutama Ca, Mg, S, dan Cu) legium mempunyai potensi lebih tinggi daripada rumput-rumputan. Oleh karena itu, perpaduan antara kedua jenis tanaman tersebut, dalam proporsi tertentu, merupakan kombinasi yang perlu mendapat perhatian.
b. Jerami dan Hijauan Kering
Termasuk ke dalam kelompok ini adalah semua jenis jerami dan hijauan pakan ternak yang sudah dipotong dan dikeringkan. Serat kasar yang terkandung di dalamnya melebihi 18%, misalnya jerami, hay, kulit biji kacang-kacangan.
c. Silase
Hijauan pakan ternak yang disimpan dalam bentuk segar, biasanya berasal dari tanaman sebangsa padi-padian dan rumput-rumputan.
d. Sumber Energi
Temasuk dalam golongan ini adalah semua bahan pakan ternak yang kandungan protein kasarnya kurang dari 20%. Dengan konsentrasi serat kasar di bawah 18%.
Berdasarkan jenisnya, bahan pakan sumber energy dibedakan menjadi empat kelompok:
1) Kelompok serealia atau biji-bijian, misalnya jagung, gandum, sorgom;
2) Kelompok hasil sampingan serealia (limdah penggilingan).
3) Kelompok umbi, misalnya ketela rambat, ketela pohon, beserta hasil sampingannya; dan
4) Kelompok hijauan yang terdiri dari beberapa macam rumpur, misalnya rumput gajah, rumput raja, rumput benggala, dan rumpur setaria.
e. Sumber Protein
Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan ternak yang mempunyai kandungan protein 20% atau lebih, baik yang berasal dari hewan maupun makanan.
Golongan ini dibedakan menjadi tiga kelompok:
1) Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daun-daunan sebagai hasil sampingan, misalnya daun nangka, daun pisang, ketela rambat, ganggang, dan bungkil.
2) Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, gamal, turi kalindra, dan sentero.
3) Kelompok bahan yang dihaslkan dari hewan, misalnya tepung ikan, tepung tulang, dan sebagainya.
f. Sumber Vitamin dan Mineral
Hampir dari semua bahan pakan ternak, baik yang berasal dari tanaman maupun dari hewan, sudah mengandung beberapa vitamin dan mineral dengan konsentrasi sanagt bervariasi tergantung pada tingkat pencernaan, umur, pengolahan, penyimpangan jenis, bagian-bagiannya (biji, daun, dan batang). Di samping itu, beberapa perlakuan seperti pemanasan, oksidasi, dan penyimpanagn terhadap bahan pakan akan mempengaruhi konsentrasi kandungan vitamin dan mineral.
Belakangan ini bahan-bahan pakan sebagai sumber vitamin dan mineral sudah tersedia dipasaran bebas yang dikemas khusus dalam rupa bahan olahan yang siap digunakan sebagai campuran pakan, misalnya premix, kapur, Ca2PO4, dan beberapa vitamin.g. aditif
g. Aditif
Aditif adalah bahan yang ditambahkan ke dalam campuran pakan/konsentrat untuk tujuan tertentu. Misalnya, bahan-bahan yang berfungsi sebagai antibiotic, pewarna/pengharum, hormone, dan obat-obatan.

Energy sangat dibutuhkan oleh ternak untuk mempertahankan hidupnya dan berproduksi secara normal. Bentuk energy ini sanagt bervariasi, tetapi yang sangat berguna bagi ternak adalah bentuk senyawa seperti karbuhidrat, lemak dan protein yang teroksidasi untuk menghasilkan energy, zat asam arang, dan air.

TEKNOLOGI PAKAN
Teknologi pakan ruminansia meliputi kegiatan pengolahan bahan pakan yang bertujuan meningakatkan kualitas nutrias, meningkatkan daya cerna, dan memperpanjang masa simpan.
Tetapi juga sering dilakukan dengan tujuan untuk mengubah limbah pertanian yang kurang berguna menjadi produk yang berguna. Pengolahan bahan pakan yang dilakukan secara fisik, seperti halnya pemoyongan rumput sebelum diberikan kepada ternak akan member kemudahan begi ternak yang mengkonsumsinya. Sedangkan pengolahan secara kimiawi adalah menambah beberapa bahan kimia pada bahan pakan agar dinding sel tanaman yang semula berstruktur sanagt keras berubah menjadi lunak, sehingga memudahkan mikroba yang hidup di dalam rumen untuk mencernanya.
Beberapa teknik pengolahan bahan pakan yang mudah dilakukan di lapangan adalah sebagai berikut:
1. Hay
Hay adalah tanaman hijauan pakan ternak (dapat berupa rumput-rumputan atau legiuminosa) yang disimpan dalam bentuk kering dengan kadar air antara 20%-30%. Dengan demikian, kualitas bahan keringnya meningkat. Di samping hal tersebut, pembuatan hay bertujuan agar tanaman hijauan (poada waktu panen yang berlebihan) dapat disimpan untuk jangka waktu tertentu sehingga dapat mengatasi kesulitan mendapatkan pakan hijauan.
2. Silase
Silase adalah pembuatan bahan pakan ternak berupa hijauan (rumput-rumputan atau leguminosa) yang disimpan dalam bentuk segar setelah mengalami proses ensilase. Pembuatan silase bertujuan mengatasi kekurangan pakan di musim kemarau atau ketika penggembalaan ternak itu mungkin dilakukan.
Prinsip utama pembuatan silase:
1) Menghentikan pernafasan dan penguapan sel-sel tanaman;
2) Mengubah karbohidrat menjadi asam laktat melalui proses fermentasi kedap udara.
3) Menahan aktifitas enzim dan bakteri pembusuk.
3. Amoniasi
Amoniasi merupakan proses perlakuan terhadap bahan pakan limbah pertanian (pada umumnya jerami) dengan cara menambahkan bahan kimia berupa kaustik soda (NaOH), sodium hidroksida (KOH), atau urea CO(NH3)2.

Keadaan Agroklimat
a. Suhu lingkungan
Suhu lingkungan yang ideal bagi ruminansia adalah 17-27˚C
b. Arah Angin
Angin merupakan salah satu factor pembawa penyakitapabila arah angin di lokasi peternakan dominan dari barat ke timur, kandang harus dibangun membujur dari utara ke selatan.
c. Curah hujan
Curah hujan secara langsung berkaitan erat dengan ketersediaan air dan suhu udara. Tingginya curah hujan akan diikuti dengan rendahnya suhu lingkungan dan tingginya ketersediaan air. Idealnya, lokasi peternakan sapi potong memiliki curah hujan 800-1.500mm/thn.
d. Arah sinar matahari
Sinar matahari diyakini mampu membunuh berbagai bibit penyakit yang berbahaya bagi kelangsungan hidup ternak. Sebaiknya arah sinar matahari pagi harus masuk secara sempurna ke dalam kandang.
e. Kelembaban
Kelembaban udara 60-80% merupakan kelembaban ideal bagi pertumbuhan dan perkembanagn ternak. Di atas angka itu, populasi jamur dan parasit yang potensial menjadi sumber penyakit cenderung akan meningkat. Sementara itu, kelembaban yang terlalu rendah akan meningkatkan konsentresi debu yang bias menjadi perantara beberapa penyakit menular, sekaligus menyebabkan gangguan pernafasan.
f. Topografi
Topografi lahan secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pada suhu, curah hujan, kelembaban dan arah angain. Factor ini berpengaruh populasi tanaman pakan ternak dan produktivitasnya. Topografi merupakan penimbanagn penting dalam penentuan lokasi usaha peternakan mengingat banyak hal yang bisa diatur tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Persyaratan Kandang
Untuk memenuhu syrat standar keguanaan, kandang harus dibuat dengan beberapa persyaratan teknis sbb,
1. Terbuat dari bahan-bahan berkualitas, tahan lama, dan tidak mudah rusak.
2. Apabila hendak membuat kandang koloni, luas kandang harus sesuai daengan jumlah ternak sehingga ternak dapat bergerak dengan leluasa.
3. Biaya pembuatan tidak terlalu mahal
4. Konstruksi kandang dibuat kemiringan 5-10, sehingga tidak ada air yang menggenang. Selain itu lantai kandang dibuat dari bahan yang tidak menyebabkan becek.
5. Harus dibuat system sirkulasi yang memungkinkan lancarnya keluar masuk udara.
6. Sinar matahari dapat masuk ke dalam kandang tanpa dihambat oleh keberadaan pohon atau dinding kandang.
7. Angin yang tertiup sebaiknya tidak sebaiknya tidak menerpa ternak secara langsung.
8. Atap kandang terbuat dari bahan yang murah, awet, ringan, serta mampu memberikan kehangatan pada saat malam hari.






Disunting dari buku :
Soeprapto, H. 2008. Cara Tepat penggemukan Sapi Potong. Agro Media. Jakarta.
Kartadisastra, H.R. 1997. Penyediaan & pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia. Kaninsius. Yogyakarta.


Oleh:
FELLA RISTA SILVIANA